Selasa, 23 Desember 2008

JAMAN SEMAKIN GILA


JAMAN EDAN

(Serat Jongko Joyoboyo)

Pancen amenangi jaman edan,

sing ora edan ora kaduman.

Sing waras padha nggragas,

sing tani padha ditaleni.

Wong dora padha ura-ura.

Begjane sing eling lan waspada.

Itulah sedikit petikan Ramalan Kanjeng Sri Aji Joyo Boyo, banyak kalangan mengamini tentang Ramalan diatas. Bagaimana tidak isi dari Ramalan tersebut hampir 75 % sudah terbukti.

Namun di era Globalisasi yang serba modern ini sepertinya banyak kalangan yang meragukan, dengan alasan musrik, klenik dan lain sebagainya. Padahal bila kita telaah lebih dalam, Serat Jongko Joyo Boyo merupakan sebuah karya maestro yang harus kita pelajarai dan kita kupas lebih dalam.

Dalam Serat Jaman Edan banyak hal – hal yang harus kita ketahui dan kita pelajari, tentang hakekat hidup manusia. Seperti :

Ratu ora netepi janji,

musna prabawane lan kuwandane.

Akeh omah ing ndhuwur kuda.

Wong mangan wong,

kayu gilingan wesi

padha doyan rinasa enak kaya roti bolu.

1. Ratu ora netepi janji,

musna prabawane lan kuwandane.

Pada zaman ini atau yang akan datang banyak kaum Bangsawan / Ningrat atau Priyayi termasuk ketua / pemimpin / ulama / dan pembesar – pembesar lain yang tidak bisa menepati janji, hilang daya wibawa dan kekuatannya.

Dapat kita saksikan banyak pembesar – pembesar Indonesia yang menjadi Abdul Butun ( Hamba Perut ) saja, yang cuma mementingkan diri sendiri, tidak pernah menepati semua janji yang pernah diucapkan saat berlangsung, sehingga menghilangkan kewibawaannya sendiri, menghilangkan kekuatannya untuk melanjutkan Kepemimpinannya.

2. Akeh omah ing ndhuwur kuda.

Banyak rumah yang melebihi kuda – kuda / atap, semua rumah di cor / ditingkat agar lebih tampak mewah, lebih wah atau tampak megah bila dipandang sebelahnya / tetangga.

Sesungguhnya mereka lupa bahwa kuda – kuda merupakan penopang tempat berteduh kita sehari hari.

3. Wong mangan wong,

kayu gilingan wesi

padha doyan rinasa enak kaya roti bolu.

Banyak manusia yang tega akan sesamanya. Tidak mau tau kehidupan sesamanya. Tidak mau membantu sesamnya.

Banyak orang suka makan kayu, makan besi dan lain sebagainya bahkan uang pun dilahap karena mereka merasakan kenikmatan seperti rasa kue bolu.

Bila kita telaah, memang manusia pada zaman ini tega terhadap sesamanya, jangankan pada orang lain, dengan saudara sendiri saja bisa membunuh.

Semua manusia menghalalkan segala cara agar mereka bisa makan kenyang, makan besi, makan kayu, makan uang, makan kertas dan lain – lain. Mengapa mereka suka akan itu semua ? Karena semua itu mudah didapat, mudah diatur, tanpa kerja keraspun semua itu bisa didapat.

Tidak ada komentar: